30 April 2009

AIRMATA RASULULLAH SAW

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam", kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian Fatimah kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah Dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?", tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. "Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?", tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul ! Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: "Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.
Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.

"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki Dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, WA maa malakat aimanuku" "Peliharalah shalat Dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."

Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii,ummatii,ummatiii?
" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allahumma sholli 'Ala Muhammad WA baarik WA salim 'alaihi

Betapa cintanya Rasulullah kepada Kita.

29 April 2009

Mari Merenung Sejenak

Adalah seorang pemuda yang tengah berjalan- jalan ditepi hutan untuk mencari udara segar, ketika dia tengah berjalan, tiba -tiba terdengarlah bunyi auman suara harimau... Auuuummmm... .!!!!!
Seekor harimau yang sedang lapar dan mencari mangsa untuk mengisi perutnya dan tiba-tiba sudah berada dihadapan pemuda . Pemuda tadi karena takut, diapun berlari semampu dia bisa, Harimau yang sedang lapar tentunya tidak begitu saja melepas mangsa empuk di depan matanya, harimau itupun mengejar pemuda tadi.

Ditengah kepanikkannya, pemuda tadi masih sempat berdoa, agar diselamatkan dari terkaman harimau, rupanya doanya dikabulkan, dalam pelariannya dia melihat sebuah sumur tua, terlintas dibenaknya untuk masuk kedalam sumur itu, karena harimau pasti tidak akan mengejarnya ikut masuk kesumur tersebut.

Beruntungnya lagi ternyata sumur tersebut ditengahnya ada tali menjulur ke bawah, jadi pemuda tadi tidak harus melompat yang mungkin saja bisa membuat kakinya patah karena dalamnya sumur tersebut. Tapi ternyata tali itu pendek dan takkan sanggup membantu dia sampai kedasar sumur, hingga akhirnya dia bergelayut ditengah-tengah sumur, ketika tengah bergelayut dia menengadahkan mukanya keatas ternyata harimau tadi masih menunggunya dibibir sumur, dan ketika dia menunduk kebawah, terdengar suara kecipak air, setelah diamati ternyata ada 2 ekor buaya yang ganas yang berusaha menggapai badannya.

Ya Allah bagaimana ini, diatas aku ditunggu harimau, dibawah buaya siap menerkamku, ketika dia tengah terpikir caranya keluar, tiba-tiba dari pinggir sumur yang ada lobangnya keluarlah seekor tikus putih...ciiit...ciiit. ......ciit...yang naik meniti tali pemuda tadi dan mulai menggerogoti tali pemuda tadi, belum hilang keterkejutannya dari lobang satunya lagi muncul seekor tikus hitam yang melakukan hal sama seperti tikus putih menggerogoti tali yang dipakai pemuda tuk bergelantungan.

Waduh ...jika tali ini putus, habislah riwayatku dimakan buaya..!!!
Cemas dia berpikir,... jika aku naik keatas ....sudah pasti harimau menerkamku, jika menunggu disini lama- lama tali ini akan putus dan buaya dibawah siap menyongsongku saat itulah dia mendengar dengungan rombongan lebah yang sedang mengangkut madu untuk dibawa kesarang mereka, dia mendongakkan wajahnya keatas dan tiba-tiba jatuhlah setetes madu dari lebah itu langsung tertelan ke mul ut pemuda tadi.

Spontan pemuda tadi berkata....Subhanallah ..Alangkah manisnya madu ini, baru sekali ini aku merasakan madu semanis dan selezat ini...!!!

Dia lupa akan ancaman buaya dan harimau tadi.

Tahukah kamu, inti dari cerita diatas...???

Pemuda tadi adalah kita semua, harimau yang mengejar adalah maut kita, ajal memang selalu mengejar kita. Jadi ingatlah akan mati.

Dua ekor buaya adalah malaikat munkar dan nakir yang menunggu kita di alam kubur kita nantinya .

Tali tempat pemuda bergelayut adalah panjang umur kita, jika talinya panjang maka pendeklah umur kita, jika talinya pendek maka panjanglah umur kita.

Tikus putih dan tikus hitam adalah dunia kita siang dan juga malam yang senantiasa mengikis umur kita. Diibaratkan di cerita tadi tikus yang menggerogoti tali pemuda.

Madu setetes adalah nikmat dunia yang hanya sebentar. Bayangkan madu setetes tadi masuk ke mulut pemuda, sampai dia lupa akan ancaman harimau dan buaya, begitulah kita, ketika kita menerima nikmat sedikit, kita lupa kepada Allah. Ketika susah baru ingat kepada Allah..Astaghfirullah

Selamatkan Kucing Hutan


Selamatkan Kucing Hutan dari Kepunahan


Tahukah anda bahwa kucing hutan itu berbeda dengan kucing piaraan atau kucing liar? Kucing hutan pada dasarnya lebih dekat kekerabatannya pada kelompok kucing besar seperti singa , macan dan harimau walau postur tubuh mereka kecil mirip dengan kucing yang biasa kita kenal.

Tahukah anda ada spesies kucing hutan terancam kepunahan akibat kerusakan hutan dan perburuan?


Berikut ini adalah spesies kucing hutan yang terancam kepunahan :


Kucing merah ( Borncan by cat ) Felis badia

Kucing emas ( Golden cat ) Felis temminckii

Kucing dampak ( Flat headed cat ) Felis planniceps

Kucing bakau ( Fishing cat ) Felis viverrina


Jika anda peduli dan pecinta kucing, mari hentikan pembelian kucing hutan agar perburuan mereka dapat ditekan seminimal mungkin.


“Tempat terbaik bagi mereka adalah dihabitat alaminya”


Mari kita jaga habitatnya agar kelak anak dan cucu kita masih dapat melihat keberadaannya.

Dari Kepunahan